ANOVA Satu Arah
Analisis varians untuk membandingkan beberapa mean dengan rasio varians antar-kelompok terhadap dalam-kelompok.
Rumus Inti
H0: semua mean sama. Asumsi: observasi independen, normalitas residual, varians homogen.
ANOVA menguraikan variasi total menjadi variasi antar‑kelompok (antara mean) dan dalam‑kelompok (residual). Jika mean berbeda nyata, MS_antara cenderung jauh lebih besar daripada MS_dalam sehingga F menjadi besar. Pertanyaan populer: "ANOVA vs t‑test ganda?" ANOVA lebih tepat untuk >=3 kelompok agar laju kesalahan tipe I tetap terkontrol, kemudian dilanjutkan uji pasca hoc bila signifikan.
Praktik baik: cek asumsi lewat diagnostik residual (QQ‑plot, plot residu vs prediksi) dan uji homogenitas (mis. Levene/Brown–Forsythe). Jika variansi tidak homogen, gunakan Welch ANOVA. Ukuran efek yang lazim dilaporkan: eta‑squared (η²) atau partial η². Untuk pelaporan: F(df_antara, df_dalam) = nilai, p‑value, η², hasil uji lanjut (Tukey/Holm/Benjamini–Hochberg) bila diperlukan.
Kata kunci relevan: ANOVA satu arah, uji F, asumsi ANOVA, Welch ANOVA, post‑hoc Tukey, ukuran efek eta‑squared, diagnostik residual.
Contoh Aplikasi
Perbandingan rata‑rata hasil belajar tiga metode pengajaran; jika ANOVA signifikan, post‑hoc Tukey mengidentifikasi pasangan metode yang berbeda. Dalam eksperimen laboratorium, perbandingan rata‑rata yield beberapa perlakuan kimia juga lazim dianalisis dengan ANOVA dengan validasi asumsi.
Rujukan
- Fisher, R. A. (1925). Statistical Methods for Research Workers. Oliver and Boydhttps://psychclassics.yorku.ca/Fisher/Methods/chap8.htm